PetunjukHidup.com- Terkadang dalam hati suka bertanya, kenapa ada hutan mangrove? Apalagi sejak Penulis tinggal di Pulau Bintan, Indonesia; dimana pohon mangrove banyak sekali dijumpai baik di daerah rawa-rawa maupun di pesisir. Sebenarnya apa sih manfaat hutan mangrove bagi kehidupan manusia?
Dikutif dari WWF Indonesia, manfaat hutan mangrove itu sangat penting bagi kehidupan manusia sebab hutan mangrove itu mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, bahkan hutan mangrove juga bisa untuk pencegah dan penyaring alami, plus sebagai tempat makanan satwa lain. Selain itu, menurut Penulis hutan mangrove itu sangat indah dijadikan tempat wisata alam.
Dibeberapa spot di Pulau Bintan, ada banyak sekali wisata hutan Mangrove di kawasan Kepulauan Riau (Kepri), khususnya Bintan. Selain pemandangan yang bisa membuat hati adem, hutan mangrove benar-benar memiliki pernanan yang sangat penting dalam kehidupan manusia! Jadi, tidak ada salanya jika teman turut peduli terhadap lingkungan dan ketika melakukan wisata di alam juga harus memperhatikan kaidah seperti jangan membuang sampah sembarangan, apalagi sampah plastik!
Kalian penasaran tidak, wisata hutan mangrove mana saja yang rekomendasi bagi kalian kalau berkunjung ke Kota Tanjungpinang maupun Bintan? Nah, Penulis akan memberikan clue mengenai wisata alam yang ada di kawasan Bintan ini.
Sejujurnya, Penulis baru menjajaki tiga tempat wisata hutan mangrove yang ada di Pulau Bintan, konon kabarnya ada banyak sekali tur wisata hutan mangrove di Pulau Bintan ini. Tidak heran memang, keberadaan mangrove di pesisir pantai untuk menjaga eko sistem lingkungan, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Wisata Indonesia yang sampai saat ini masih lesu dikarenakan virus corona, tetapi berangsur-angsur akan bangkit kembali. Sebab, Penulis yakin bawasanya liburan di alam itu sangat baik bagi kesehatan mental dan fisik.
Salah satu wisata huntan mangrove yang Penulis rekomendasikan adalah wisata Hutan Mangrove Pengudang. Dimana lokasi ini berada di Desa Pengudang dan membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam untuk mencapai lokasi wisata satu ini, dimana wisata hutan mangrove Pengudang ini dikelola warga nelayan setempat. Wisata hutan mangrove di Pengudang akan memberikan sensasi yang berbeda lho, pasalnya kalian akan dibawa keliling hutan menggunakan kapal kecil yang bertenaga mesin. Mengelilingi sungai yang banyak sekali hutan mangrove dan jika beruntung akan bertemu dengan nelayan setempat yang sedang menjaring ikan atau mencari ketam.
Nuansa hijau, angin semilir atau sepoi-sepoii dan suara mesin kapal yang melaju memecahkan suara keheningan alam membuat sensasi liburan terasa berbeda. Bahkan selain menikmati alam, mengabadikan momen ketika pelesiran di Wisata Hutan Mangrove Pengudang sangat seru. Siapkan fisik, gadget untuk ber-swafoto akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Selain dibawa ke hutan mangrove, kita juga akan dibawa menelusuri pantai yang bernama batu junjung. Wah, pelesiran di pantai ini sangat menyenangkan, seakan-akan kita berada di private island. Pasalnya, lokasi ini memang bisa dijangkau lewat darat, tetapi bakalan sulit karena penuh semak belukar, tetapi sangat mudah dilalui menggunakan kapal, teman pasti akan menyukai wisata paket yang ditawarkan di Pengudang. So, siap-siap terhipnotis akan keindahan alam hutan mangrove plus pantainya.
Selain wisata hutan mangrove yang ada di Pengudang, Penulis juga pernah menelusuri wisata hutan mangrove yang ada di teluk sebong pereh, Lagoi. Wisata mangrove satu ini bisa tergolong wisata elit. Pasalnya, lokasi wisata ini berada di kawasan Bintan Resort, dimana hutan mangrove ini memang berada di sungai sebong yang jalurnya berkelok-kelok. Dimana sungai ini panjangnya 6,8 KM.
Kebanyakan turis yang menikmati wisata ini merupakan tamu dari kawasan Bintan Lagoi, dimana penikmat alam akan menikmati sensasi pertualangan di hutan mangrove tropis yang menyajikan binatang ular mangrove, monyet liar yang bergelantungan di pohon, bahkan juga ada berang-berang dan kingfisher. Jujur, Penulis pernah menikmati wisata hutan Mangrove Sebong Pereh ini untuk melihat ribuan kunang-kunang membuat lampu menyala di malam hari.
Kilaunya diantara semak-semak atau hutan mangrove sangat menarik, seperti melihat kelap-kelip lampu LED tetapi ini lampu LED alam tanpa baterai atau listrik. Duh, sensasi wisata pagi maupun malam di sebong pereh ini memberikan nuansa dan pertualangan yang berbeda. Apalagi di Sungai Sebong ada empat jenis pohon bakau. Diantaranya ada akar pensil Avicennia, akar tengkorak Rhizophora, akar lutut Bruguiera dan akar pita Xylocarpus.
Terakhir wisata mangrove tanpa naik kapal yakni Mangrove TRC. Dimana kalian bisa menikmati pemandangan laut dan hutan mangrove menggunakan jembatan. Dimana jembatan kayu ini kalian bisa berjalan kaki dan berfoto. Jujur, beberapa kali ke wisata ini masih belum melihat binatang yang ada, mungkin dikarenakan datangnya tidak di momen yang tepat kali ya.
Hutan mangrove yang indah, tidak hanya berada di Pulau Bintan saja, tetapi juga ada di Bali dan bahkan Bengkulu. Duh, waktu baca pertualangan sista Elvi ketika traveling ke hutan Mangrove yang ada di Bengkulu, hal ini membuat Penulis ikutan mupeng (baca ingin) juga menikmati sensasi wisata hutan mangrove yang ada di sana. Nah, kalau kalian sudah pernah menikmati sensasi wisata mangrove di daerah mana? Share dong pengalaman kalian sewaktu liburan ke Mangrove?
Chitchat.my.id | Asiabutterflytraveler.com
Kehidupan ini tidaklah semudah membayangkan, tidak semudah meluangkan dalam kata. Mari berkunjung dan menikmati tiap hempasan nafas kehidupan untuk mencari makna kehidupan bersama.....
Aku belum sampai ke sini. Keliatannya cakep banget hutannya. Jadi kangen keluyuran lagi dengan bebas. Semoga pandemi segera pulang ke asalnya.
BalasHapusDi Jakarta ada nih wisata Mangrove malah banyak biawaknya segeede buaya hehehe..seru banget terus alamnya asri seger udaranya..emang nih ya wisata Mangrove harus dilestarikan
BalasHapusWaaa aku pengen banget ke sanaa. Waktu itu sempet ada acara blogger yang diundang ke sana tapi sayangnya aku batal ikut :( huhu sekarang malah kepengen banget
HapusWah menakjubkan sekali. Aku belum pernah mengunjungi hutan mangrove. Baru sebatas virtual nih melalui ulasan blog semacam ini. Jadi ikutan mupeng lah... Walau entah kapan terlaksana.
BalasHapusAkuu mau banget wisata ke hutan mangroove gini. Jadi auto keingetan. Dulu, sempet ada penanaman bibit mangroove di pantai Bekasi. Tapi, aku masih belum denger progresnya lagi. Mungkin masih tahap bertumbuh kali ya. Kayanya harus dijadwalin nih buat jalan-jalan ke hutan mangroove.
BalasHapusKuy kak jadwalin. Aku suka banget Manggrove... Bahkan hanya duduk dipinggiran Manggrove aja menyenangkan hati lho, suasana sejuknya itu beneran menyenangkan
Hapuslihat video youtubenya, keliatannya seru banget berperahu di sungai sepanjang hutan mangrove di kawasan Bintan resort. Pakai rompi pengaman juga ternyata ya, terakhir saya ke mangrove di flores nggak pakai apa apa sih hihi.
BalasHapusSistaaa, aku ngeri membayangkan diriku berdiri di atas perahu, hhehehe. Senneng ya bisa berwisata di hutan mangrove. Surabaya ada juga tapi aku belum nyobain
BalasHapusWah ternyata di Bintan terdapat hutan Mangrove juga ya, seru ya kalau ramean gitu.
BalasHapusMasyaa Allah hutan mangrove nya, jadi pengen kesana sekalian ajak keluarga buat berliburan, pasti menyenangkan banget
BalasHapusAku Selalu suka wisata Manggrove, suasananya yang tenang, sejuk Dan menyenangkan banget. Betah deh berlama-lama disana... Apalagi banyak spot foto hihihi
BalasHapusKepengen juga wisata ke hutan Mangrove semoga diberi kesempatan menikmati keindahan dan kesejukannya.
HapusSemoga semua hutan mangrove tetap lestari ya keberadaanya di semua daerah supaya ekosistem terjaga dan alam tetap lestari
BalasHapusWoow. Masih ada kunang2 di malam hari ya?
BalasHapusBagus banget pasti kak. Aku udah lama nih gak ketemu kunang-kunang.
Berarti wisata mangrove di Bintan masih asri nih..
Next time berkunjung ke Bintan, selain pengen wisata kuliner. Pengen juga ah berkunjung ke hutan Mangrove nya.
BalasHapusSaya baru tau nih kak, akar pohon bakau beda-beda.
BalasHapusDi Bintan bahkan ada 4 jenis ya..
akar pensil Avicennia, akar tengkorak Rhizophora, akar lutut Bruguiera dan akar pita Xylocarpus.