PetunjukHidup.com-Dari dulu Penulis ingin sekali menginjakan kaki di
Papua; sebelum terkenalnya wisata Raja Ampat. Tahun 1996 lalu, Papa Penulis
pernah bekerja di Papua. Alm Papa selalu menceritakan tentang penduduk setempat
di sana yang masih tradisional. Ada beberapa suku pedalaman, jika diberi baju;
Mereka menggunakannya, tetapi di sobek-sobek.
Kala itu, memang budaya mereka masih kental menggunakan koteka.
Seiring waktu berjalan,
sekarang Papua terkenal dengan wisata dan budayanya yang menakjubkan. Apalagi
burung cendrawasih yang hanya ada di Irian Jaya, Papua. Bahkan, di Papua
terkenal dengan hutan rimbanya yang menarik wisatawan manca Negara untuk
berpetualang ke sana. Namun, seiring dengan perkembangan sebuah Negara maupun
kota, sudah pasti hutan maupun rimba akan semakin berkurang. Dikarenakan
pembangunan.
Hal itu terlihat jelas dalam
data statistic. Rimba hutan Papua yang dulunya seluas 42 juta hektar di tahun
2005-2009. Kini, hutan Papua hanya 30,07 juta hektar dalam masa tiga tahun. Hal
itu dikarenakan, ekspansi industri yang berbasis lahan antara lain penebangan
hutan, perkebunan, hutan tanaman dan pertambangan, pemekaran wilayah
administrasi pemerintahan. Membuat rimba hutan di Papua semakin berkurang.
Mungkin, kita lupa jika hutan memiliki
banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia. Hutan hampir mencakup sepertiga
dari semua daratan yang ada di bumi lho. Makanya, jangan sampai kita meremehkan
pentingnya hutan bagi dunia ini. Pernah
nonton film kartun yang udara saja mesti bayar mahal. Sebab, sudah tidak ada
hutan yang tersisa. Bahkan, tanaman saja palsu semua? Apa kita mau hidup
seperti dalam film kartun tersebut! Jika jawabannya TIDAK. Maka, mari jaga
hutan dan mulai membuat wisata yang ecogreen
atau eko wisata yang melibatkan “hutan” dalam wisata tersebut, tanpa merusak ecosistemnya.
Bagi yang lupa tentang manfaat
hutan, Penulis ingatkan kembali ya.
Hutan membantu kita bernafas => Hutan memompa oksigen yang kita butuhkan untuk hidup. Satu pohon
dewasa dan berdaun diperkirakan menghasilkan pasokan oksigen sehari untuk dua
hingga 10 orang.
Hutan lebih dari sekedar pohon => Setengah dari spesies Bumi hidup di hutan,
termasuk 80 persen keanekaragaman hayati di darat. Apalagi di hutan tropis
dipenuhi serangga dan cacing yang bekerja memberikan nutrisi pada tanah. Lebah dan
burung menyebarkan serbuk sari dan biji-bijian
Manusia Juga Tinggal di sana => Sekitar 300 juta orang tinggal di hutan di
seluruh dunia, termasuk sekitar 60 juta penduduk asli yang kelangsungan
hidupnya hampir seluruhnya bergantung pada hutan asli.
Hutan membuat kita tetap tenang => Dengan menumbuhkan kanopi untuk membawa sinar
matahari, pohon-pohon juga menciptakan oasis penting teduh di tanah. Pepohonan
perkotaan membantu bangunan tetap dingin. Sementara hutan besar bisa bertugas mengekang "pulau panas" efek dari kota dan mengatur suhu
regional.
Hutan membuatnya hujan => Hutan besar dapat memengaruhi pola cuaca
dan menciptakan iklim mikro mereka sendiri. Contohnya saja, hutan hujan Amazon bisa menghasilkan kondisi atmosfer untuk bisa mencurahkan
hujan di dalam hutan dan juga lahan pertanian terdekat.
Hutan melawan banjir => Akar pohon merupakan teman dekat hujan lebat, terutama untuk
daerah dataran rendah seperti dataran sungai. Hutan membantu tanah menyerap
lebih banyak air. Sehingga mengurangi banjir bandang, mengurangi kehilangan tanah dan kerusakan properti
dengan memperlambat aliran.
Taukah kamu, berdasarkan data dari Econusa tahun
2017 yang dilasir dari media harian lokal di Jayapura, saat ini total luas
hutan di provinsi Papua dan Papua Barat adalah 33.710.523,22 hektar.
Luas Hutan di Provinsi Papua
Ada tiga Kabupaten di Provinsi
Papua yang dijumlahkan maka luas hutan saat ini yakni 25.030.659,04 hektar.
Dimana, Kabupaten Mamberamo luas hutan 2.700.997,69 hektar, Luas 2.286.034,03
hektar ada di Kabupaten Asmat dan Kabupaten Boven Digoel seluas 1.977.514,85
hektar.
Selebihnya ada di Kabupaten Merauke
dengan 1.926.850,08 hektar, kabupaten Mimika 1.628.028,28 hektar, kabupaten Mappi
1.582.926,74 hektar, kabupaten Jayapura 1.394.478,39
hektar, kabupaten Pegunungan Bintang luas hutan 1.35.903,83 hektar dan lain
sebagainya. Data diatas hanya sebagian dari Kabupaten yang ada di Pulau Iran
Jaya. Bisa dibayangkan, jika hutan yang ada di sana semakin berkurang?
Untuk itu praktisi yang peduli
terhadap lingkungan mulai memikirkan cara untuk tetap menjaga rimba Papua dengan
cara membuat ekowisata yang berwawasan lingkungan, melestarikan budaya lokal
tanpa harus merusak hutan. Tidak heran, jika Papua dijadikan konservasi hutan. Salah satunya Yayasan Ekosistem
Nusantara (Econusa Foundation), yang merupakan organisasi nirilaba yang
bertujuan mengangkat pengelolaan sumber
daya alam. Makanya, banyak sekali ekowisata yang ada di Papua yang dilirik wisata dunia,
termasuk kebudayaannya, serta rimbanya itu sendiri. Jadi menurut Penulis,
jangan mengubah Papua menjadi kota modern seperti lainnya yang merusak alam.
Melainkan Papua bisa dijual wisatanya menjadi destinasi wisata hijau.
Apalagi bagi wisatawan manca Negara
maupun lokal yang menyukai adventure, atau pertualangan di hutan Rimba. Hutan rimba itu sendiri malah
menjadi daya tarik tersendiri. Pernah membayangkan berada di film Anaconda di
hutan Amazon? Tidak menyangka ketika google mengenai wisata Pulau Papua
beberapa bulan lalu, aku melihat photo Sungai Sepik dan sangat menarik.
Bayangan liar aku pun mulai
memasuki pikiran aku. Jangan salah sangka, aku tidak membayangkan seperti film
Anaconda yang diperankan oleh Jennifer Lopez. Melainkan sangat menarik juga
untuk menelusuri sungai terpanjang sekitar 1.126 km di Papua Nugini. Dimana
Sungai Sepik ini menyediakan makanan dan transportasi bagi banyak suku dan desa
di sepanjang pesisirnya. Sungai ini mengalir dari dataran tinggi tengah Papua
ke Laut Bismarck. Kira-kira butuh berapa lama ya untuk menelusuri sungai ini?
Bertemu dengan berbagai
binatang maupun penduduk lokal yang ada di pesisir sungai Sepik. Pasti menjadi
pertualangan tak terlupakan seumur hidup aku. Sesekali menjauh dari kehidupan modern
yang setiap detik melihat sosial media atau terganggu dengan deadline yang
menumpuk. Melarikan diri ke Pulau Trobriand dan berpetualang di sana, pasti
seru,
Kepulauan Tribriad ini berada
di bagian timur Pulau Papua yang terkenal dengan "adat pernikahannya" yang khas.
Dimana tradisi ini sempat ditulis oleh Bronislaw Malinowski. Di pulau ini, mereka tidak
memiliki upacara pernikahan tradisional seperti budaya lain. Uniknya, apabila
ada seorang anak lelaki dan perempuan mulai tidur dan makan bersama di bawah
satu atap selama beberapa minggu. Masyarakat di sana beranggapan mereka sudah
menikah dan setelah satu tahun; mereka bebas untuk bercerai dan menikah dengan
yang lain atau tetap bersama. Baiklah, bukan itu yang Penulis inginkan untuk
berada di Kepulauan Trobriands ini melainkan Pulau Kitava. Pulau Kitava ini
merupakan salah satu pulau terbesar di nusantara dimana memiliki terumbu karang besar, pantai berpasir, dan
budaya lokal yang penuh warna yang belum terjamah teknologi modern. Bagaikan
surga tersembunyi, seperti filmya Leonardo Dicaprio.
Pernah bermimpi berada di
negeri dongeng? Penulis pernah, makanya Penulis pernah menulis dongeng mengenai
“Pertualangan Pangeran dan Putri Penyihir.” Dimana, mereka keluar masuk hutan “hitam”
untuk mencari ramuan agar Pangeran yang dikutuk menjadi kijang bertanduk emas
kembali menjadi manusia. Waktu itu, Penulis membayangkan hutan di Amazon atau
di Negara lain. Namun, Penulis tidak menyadari, kenapa mencari inspirasi
jauh-jauh di Negara orang. Kalau di Indonesia sendiri juga bisa dijadikan
negeri impian para Penulis dongeng, seperti yang ada di Papua ini.
Ada satu tempat yang bernama
Lembah Baliem yang terletak di tengah Pulau Papua. Dimana kota yang terkenal
adalah Wamena. Butuh waktu satu jam dari Papua menuju kota Wamena dengan
menggunakan pesawat. Ketika menuju Kota Wamena ini, kita akan melewati
pucuk-pucuk pergunungan. Bahkan, kita juga bisa berjumpa dengan suku pedalaman
di sana yang masih menggunakan koteka.
Apa menariknya berkunjung ke
Lembah Baliem? Tentu saja menarik banget di sana ada mumi yang sudah berusia
370 tahun. Ditambah lagi dengan pemandangan yang eksotis dan rumah penduduk
bagai negeri dongeng. Sungguh sangat menarik aneka tradisi yang ada di Papua ini.
Khususnya, beberapa festival yang membuat berbagai Negara ingin menginjakan
kaki di sebuah pulau yang merupakan bagian dari Indonesia ini.
Festival apa sajakah itu? Penasaran kan, sejujurnya Penulis pun juga sangat tertarik dengan beragam festival yang ada di Papua. Semoga suatu saat, Penulis bisa menelusuri keindahan dan keragaman budaya yang penuh warna di Papua.
Festival apa sajakah itu? Penasaran kan, sejujurnya Penulis pun juga sangat tertarik dengan beragam festival yang ada di Papua. Semoga suatu saat, Penulis bisa menelusuri keindahan dan keragaman budaya yang penuh warna di Papua.
Festival Milamala
Festival tradisional ini berada di Kepulauan Trobriand; biasanya diadakan untuk perayaan panen ubi jalar. Dimana ubi jalar atau suku Papua menyebutnya Petatas. Petatas ini merupakan makanan sehari-hari masyarakat Papua. Sebab di sana sangat susah untuk mendapatkan beras. Alm Papa aku pernah bercerita mengenai hal ini. Waktu itu, aku masih duduk di bangku SMP dan aku malah membayangkan asyik banget makan ubi merah sebagai pengganti nasi. Maklum, waktu kecil susah makan nasi, jadi pemikirannya beda dengan yang lain ya.
Tentunya festival ini jangan
sampai dilewatkan begitu saja. Soalnya sangat menarik banget. Dimana festival
ini ada berbagai kegiatan diantaranya balap kano, pertandingan kriket, dan
beberapa tarian yang benar-benar kotor menurut adat setempat. Wow, that is so cool! Biasanya festival Milamala ini diadakan di bulan Juli
dan Agustus, bertempat di Kiriwina, Kepulauan Trobrian.
Festival Goroka
Festival ini merupakan festival tertua yang
ada di Papua. Dimana festival ini selalu menarik ribuan orang datang ke Papua
untuk menyaksikan grup penyanyi, tarian tradisional dan bahkan musik
tradisionalnya. Tidak heran, setiap tahun banyak sekali turis yang membanjiri
Papua untuk menyaksikan festival Goroka yang biasanya diselenggarakan di bulan
September.
Terus terang mengupas mengenai
tradisi yang ada di Papua akan menyita waktu. Soalnya banyak sekali hal yang
menarik baik pemandangannya yang bagaikan surga dunia yang tidak terjamah,
jernih dan virgin. Pasti, udaranya sejuk dan bawaannya tidak ingin waktu
berakhir dengan cepat. Ketika menjelajah atau liburan di Papua. Tradisi
masyarakat yang masih kental dan menarik untuk dipelajari. Termasuk, kulinernya
yang pastinya tidak kalah enak dengan tempat lain.
Jadi teringat sewaktu masih
remaja, Alm Papa pernah membawa makanan khas Papua ke rumah. Awalnya, aku tidak
suka! Benar kata pepatah, tidak kenal maka tidak sayang. Nah, kala itu Alm Papa
membawa Kue Bagea. Dari berbagai
makanan khas Papua hanya kue ini saja yang bisa dibawa. Soalnya kue ini tahan
lama dibanding yang lain. Sebab, perjalanan Alm Papa dari Papua ke Kota
Balikpapan tidak bisa seperti sekarang cepat dan praktis. Butuh waktu
berhari-hari. Kue Bagea ini merupakan
kue dari bahan dasar sagu. Tekstur kue
ini tidak terlalu keras. Paling mantap di santap dengan teh atau kopi
panas. Bentuknya yang unik seperti batang
pohon yang dipotong-potong dengan warna putih kekuningan. Soalnya sagunya
dicampur dengan kenari. Dibungkus dengan daun kering dan rasanya sangat gurih
dan enak.
Waktu itu, Penulis juga pernah nonton jejak
pertualangan yang disiarkan di salah satu TV Swasta sewaktu remaja. Dimana
repoternya harus makan ulat sagu yang diberikan salah satu penduduk lokal yang
ada di sana. Ulat sagu itu dimakan mentah-mentah. Wow, hebat banget ya, sangat
menginspirasi sekali reporter perempuan itu berani memakannya.
Keunikan inilah yang membuat
Penulis ingin menggapai mimpi menginjakan kaki di Papua, bagai negeri dongeng dalam
negeri Indonesia. Beragam perbedaan, suku, keindahan alam dan aneka kuliner
yang menarik dan enak untuk di santap. Mengingat tiap kenangan, setiap kali Alm
Papa pulang menceritakan kisah kehidupan di Papua. Tidak ada alasan untuk tidak
memiliki keinginan berwisata ke Papua, selain menjadi daya tarik tersendiri
karena wisata Raja Ampatnya, Papua memiliki segudang cerita akan keindahan alam,
budaya dan tradisi, termasuk orang Papua asli. Bukankah kamu juga menginginkan hal yang sama?
Namun, perhatikanlah sebagai
wisatawan lokal yang pintar dan bijaksana ketika liburan. Perhatikan hal-hal
yang umum, menjaga dan menghormati budaya setempat. Paling penting adalah nikmati
waktu kamu selama di sana dan jangan merusak alam dengan membuang sampah
sembarangan, khususnya plastik. Sebab, plastik tidak bisa di daur ulang oleh
alam. Lestarikan Indonesiaku, perkaya budaya dengan berkunjung ke tempat wisata
yang ada di Indonesia, Sebab Papua itu Indonesia. Negeri dongeng yang nyata dalam gambaran kanvas alam yang permai.
Referensi:
- https://traveltriangle.com/blog/things-to-do-in-papua-new-guinea/
- https://www.econusa.id
- https://en.wikipedia.org/wiki/West_Papua_(province)
- Papuanewguinea.travel
- https://suarapapua.com/2019/08/06/ini-luas-hutan-provinsi-dan-kabupaten-di-papua-dan-papua-barat
THE MAP WISATA PAPUA BASED ON PETUNJUKHIDUP.COM
Salam
dan Tetaplah Hidup
Note: Please visit my blog to storycitra.com | Jejakcantik.com | kitabahagia.com
Chitchat.my.id | Asiabutterflytraveler.com
Kehidupan ini tidaklah semudah membayangkan, tidak semudah meluangkan dalam kata. Mari berkunjung dan menikmati tiap hempasan nafas kehidupan untuk mencari makna kehidupan bersama.....
Chitchat.my.id | Asiabutterflytraveler.com
Kehidupan ini tidaklah semudah membayangkan, tidak semudah meluangkan dalam kata. Mari berkunjung dan menikmati tiap hempasan nafas kehidupan untuk mencari makna kehidupan bersama.....
Pada
Maret 19, 2020
Pesona alam bumi papua sangat luar biasa. Hutan papua memberikan banyak manfaat bagi kehidupan, pemandangan lautnya juga sangat indah. Dan keindahan alam inilah yang harus kita lestarikan.. .
BalasHapusmembaca ini aku jadi ikutan membayangkan bisa menginjakkan kaki di tanah Papua yang eksotis itu ^^
BalasHapusPapua ini punya sumber daya alam yg luarrr biasa.
BalasHapusKita kudu bahu-membahu untuk menjaganya sekuat tenaga
Semoga semua pihak bisa bekerjasama melindungi hutan Papua agar tetap lestari.. Aamiin..
Dari dulu juga penasaran akan keindahan Papua. Apalagi dengan kekayaan dan keindahan alamnya yang memukau, Belum sempat ke sana, semoga suatu saat bisa ke sana , aamiin.
BalasHapusWah papua saya juga ingin sekali kesana. Ikut kelas inspirasi papua memberikan inspirasi kepada anak-anak papua bahwa bumi itu luas untuk kita arungi.
BalasHapusSuamiku nyaris ada proyek disana tapi nggak jadi. Btw aku bisa bikin buku dg Gramedia karena motivasi dari temanku. Dia penulis yg dulu tinggal di Papua & sudah menerbitkan buku ttg keindahan Papua.
BalasHapuspengen ke papua karena pengen ngeliat bawah lautnya hihi. katanya sih bagus bangeet ya. duh pengen banget bisa kesana suatu saat nanti, baca tulisan ini membuat saya semakin ingin ke papua. makasih mba sharingnya.
BalasHapusPapua.. jauh banget ya kak..tiket juga mahal ke sana... semoga suatu saat bisa kesampaian jalan ke sana... melihat langsung alamnya... festival budayanya dan makan ulat sagunya live... wew...
BalasHapusSalah satu impian bisa menjejakkan kaki ke pulau Papua, pulau yang indah dan punya segudang pesona mulai dari alam sampai budayanya. Ulasannya keren ini.
BalasHapusAku penasaran dengan rasa ulat sagu yang dimakan mentah.Pasti bergizi tinggi ya.
BalasHapusPerkembangan pembangunan yang difokuskan di daerah barat, membuat wisata alam di indonesia timur menjadi andalan banget karena masih "murni"...
BalasHapusPesona alam Papua memang sangat menarik bagi para wisatawan untuk mengunjunginya. Bentang alamnya cantik dan masih terpelihara. Tak hanya Mbak Sis Citra yang pengen ke sana, saya juga pengen liburan ke Papua kapan-kapan.
BalasHapusMenarik-menarik yaaa festivalnya. Papua itu menurut saya masih Indonesia bangetttttttt. Hutannya masih lebat, masyarakatnya masih tardisional, beruntung sekali orang-orang yang berkesempatan berkunjung ke sana.
BalasHapusBanyak yang unik dari Papua. Kalau tepat pengelolaan wisata dan segala sumber daya alamnya, akan sangat berharga bagi orang Papua dan bagi Indonesia. Oya, yang makan ulat sagu ... saya pernah lihat di tivi ... hiii bergidik lihatnya tapi kayaknya enak ya soalnya kalo di Sulawesi ada ikan kecil-kecil yang kayak ulat sagu modelnya gitu, enak :D
BalasHapussemoga hutan-hutan yang ada di papua tetap terjaga, karena hutan papua termasuk luas dan menjadi paru-paru dunia. terima kasih informasinya :)
BalasHapusAku belum pernah ke Papua, Mbak..Suami yang pernah tugas audit 3 bulan ke Sorong. Mupeng bener pengin lihat alamnya yang indah juga budayanya. Semoga, ada rejeki bisa ke Papua
BalasHapusIya Mbak Citra sama, aku juga pengen banget bisa libura ke papua sama anak2. Tapi harus riset lagi nih wisata2 mana aja yang ramah anak hehe
BalasHapusPapua banyak menyimpan mutiara. Meskipun dalam beberapa hal ketinggalan, tapi Papua punya banyak pesona.
BalasHapusSerasa digiring memasuki hutan papua. Aaah.. Tulisannya membuatku hanyuttt. Juwara deh
BalasHapussaya pengen banget pergi ke papua. cerita tentang rimbanya selalu menakjubkan emang. Apalagi kini hutan papua adalah satu-satunya hutan alam yang masih tersisa di Indonesia. Di Sumatera dan Kalimantan udah pada rusak.
BalasHapusKeindahan alam Papua memang mengundang banget untuk dikunjungi. Saya juga sejak dulu selalu ingin ke sana. Semoga aja ada rezekinya. Aamiin
BalasHapusPapua ini cantik yah mba dan aku baru tahu juga itu kue Bagea yang ketahanannya sampe berhari-hari, jadi pengen cobain deh hehee tapi papeda aja aku belum coba ding
BalasHapusdestinasi impian banget sih ini kalo ke Papua itu, apalagi banyak sosial budaya yang ada di Papua ini penting untuk anak muda explore
BalasHapusAh Papua selalu menunjukkan sesuatu yang beda yang yang yang Indonesia punya.. Udah lama mau ke Papua tapi belum sempet terus.
BalasHapusTanah Papua kaya dengan keindahan alam dan budaya ya.
BalasHapusDestinasi yang dimilikinya juga menjadi destinasi impian saya mba.
Semoga diberi rezeki bisa berkunjung dan melihat keindahan alam Papua.
Papua memang terkenal banget dengan keindahan alamnya, masih sangat alami, dan alamnya eksotik rasanya. Pengen banget suatu saat nanti bsia explore Papua :)
BalasHapusHutan itu penting bagi manusia. Walau letaknya jauh, tapi perannya nggak boleh disepelekan. Bernafas pun perlu hutan.
BalasHapusWow..indahnyaaa alam Papua ini ya.Semoga hutan dan keindahan alamnya tetap lestari..
BalasHapusAaah jadi kangen sama Papua....sejatinya tinggal di Papua itu enak mbak... apalagi di kiri kanan dikelilingi hutan yang membuat suasana pagi terasa sejuk....semoga Papua makin maju di segala aspek kehidupan terutama rakyatnya semoga bisa mengikuti perkembangan jaman dan ikut melestarikan budaya Papua.
BalasHapusAaah jadi kangen sama Papua....sejatinya tinggal di Papua itu enak mbak... apalagi di kiri kanan dikelilingi hutan yang membuat suasana pagi terasa sejuk....semoga Papua makin maju di segala aspek kehidupan terutama rakyatnya semoga bisa mengikuti perkembangan jaman dan ikut melestarikan budaya Papua.
BalasHapusPapua negeri yang indah tapi banyak orang cuma tau Raja Ampat aja ya, padahal tempat lainnya gak kalah cantiknya ya. Mau juga ke Papua pingin lihat kebudayaan dan keindahan alamnya
BalasHapusWah, pulau satu ini memang sangat menarik untuk dijelajahi ya. Apalagi di era semua seba maju begini, banyak tempat di Papua yang masih alami dan belum tersentuh modernisasi. Sebbelum ke luar Indonesia, ingin rasanya bisa menilik bagian paling barat Indonesia ini.
BalasHapusWah, pulau satu ini memang sangat menarik untuk dijelajahi ya. Apalagi di era semua seba maju begini, banyak tempat di Papua yang masih alami dan belum tersentuh modernisasi. Sebbelum ke luar Indonesia, ingin rasanya bisa menilik bagian paling barat Indonesia ini.
BalasHapusPapua termasuk yg saya harapkan juga bisa menginjakkan kaki di sana. Khususnya ke Puncak Jayawijaya. gunung berapi tertinggi di negara kita sdh saya daki. Yang paling tinggi di Papua ini nih yang berat resikonya. Ongkosnya maksudnya
BalasHapusHehehe
Duh, mau banget juga deh menginjak tanah Papua. Pulau eksotik yang alamnya sangat cantic. Semoga bias kesampaian bisa ke sana.
BalasHapusPapua nih salah satu yang bikin bumi masih bisa menikmati udara bagus ya. Kebayang segernya udara di sana krn masih banyak hutan. Hasil hutannya pun berguna buat masyarakat sekitar. Banyak yang bisa diambil dr alamnya, asal jangan lupa dpelihara selalu
BalasHapussegerr banget lihat Papua yang masih banyak hutannya dan destinasi wisata hijau, aku pengen banget menginjakkan kaki di tanah Papua ini.
BalasHapusSaya pun demikian, ingin rasanya menginjakkan kaki di bumi cendrawasih yg elok itu.
BalasHapusBeberapa daerah yg asri dan masih belum banyak terjamah oleh orang lain, menjadikan Papua selaku indah dipandangan mata
Negeri kita ini kaya akan sumber daya alamnya termasuk yang ad di Papua, sedih rasanya ketika mendengar ad oknum tertentu yang tanpa merasa bersalah membakar hutan
BalasHapusmbak, samaa, aku juga masih bercita-cita ingin ke papua. makanya aku selalu doain agar di sana damai terus dan makin maju perekonomiannya, biar kelak pas ke sana nggak ada problem2 ekonomi atau sosial yang besar atau bergejolak di papua
BalasHapusPapua memang surga tersembunyi, masih banyak sekali keasrian alam yang asli dan belum terjamah. Semoga saja suatu saat bisa menjejakkan kaki di sana ya. Butuh modal banyak soalnya untuk bepergian sampe ke Papua.
BalasHapustanah Papua yang luar biasa cantik dan memang luar biasa.Semoga bisa segera sampai ke sini mbaa
BalasHapusSalah satu yang memang keren banget alam Papua ini luar biasa mbak, setiap sudut bisa memancarkan betapa indah Indonesia ini. Saya masih penasaran untuk menginjakkan kaki ke tempat ini mbak.
BalasHapusSaya paling ingin ke Papua Cit. Salah satu wish list semenjak kecil dulu. Sampai sekarang pun masih sangat ingin berkunjung ke sana.
BalasHapusAaaahhh big dream bangeeeet bisa ke Papua 😍 emang pesona budaya dan kekayaan alamnya itu cakeeeppp banget ya, mba 😍
BalasHapusPapua, keadaan alamnya indah banget ya mba
BalasHapusaku juga pengen suatu saat bisa ke sini aamiin
Seru ya kalau beneran kekabul gitu.
Mudah2an kelestarian tanah Papua terutama hutannya selalu terjaga. Hutan di pulau lain sudah banyak rusak dan alih fungsi.
BalasHapusPapua atau mutiara hitam, Papua memang surga tersembunyi, masih banyak sekali keasrian alam yang asli dan belum terjamah, aku juga pengen ke sana ingin melihat secara langsung tidak hanya melalui layar tv saja. semoga tiket pesawat bisa murah agar aku bisa pergi kesana
BalasHapuswww.Behangat.Com
Menginjakkan kaki ke tanah Papua jadi impianku banget sejak masa SMP dan SMA karena dulu punya sahabat pena yang tinggal di sana dan cerita betapa indahnya Papua. Destinasi wisata di sana pun masi murni banget. Sayangnya sampai sekarang belum dikasi kesempatan nih aku ke sana
BalasHapusAahhhh aku pun pengen banget ke Papua dan kepo tentang festival baliem,
BalasHapusAku suka kata kak citra diatas, sejenak lari berlibur menyusuri hutan dan sungai, melupakan sejenak hirup pikuk sosial media hahaha
Semoha corona cepat berlalu dan kita bisa lanjut traveling hihihihi
Luar biasa menarik dan eksotisnya tanah Papua. Berharap suatu saat saya bisa ke sana, memandang keindahan Indonesia di ujung nusantara.
BalasHapusEksotis sekali Papua ini. Memang Indonesia makin me timur nyata makin indah ya
BalasHapusPapua memang keren... Pengin bgts ke sana, tp mahalnya tiket ya...ak paling ingin ke daerah pegunungannya dan ke tambang Freeport. Moga menang ya kka...
BalasHapusAku kangen Papua, pernah tinggal di Jayapura, sayangnya nggak sampai Wamena karena mamaku takut naik pesawat kecil hehe
BalasHapusBanyak yang populer dari Papua, Lembah Baliem salah satunya. Kearifan lokal dan peninggalan kebendaan dari masa lampau menjadi kekayaan tak ternilai yang harus dilestarikan. Oh ya, semasa SMP, saya pernah cicip sagu Papua waktu Bapak pulang dinas dari Sorong. Bentuknya balok2 tipis warna coklat. Lidah saya menolak. hehehe..
BalasHapusGak kebayang deh kalau bisa berkunjung ke Papua. Pasti seru sekali karena bisa melihat langsung keindahan alam yang jarang di temui di bagian manapun di Indonesia. Terlebih di Raja Ampatnya dengan surga bawah lautnya. Air terjunnya juga masih banyak banget yang alami.
BalasHapusSista, andai biaya perjalanan ke Papua terjangkau ingin banget aku ke sana. sering baca pemandangan di papua bagus banget ya sis
BalasHapus