PetunjukHidup.com-Liburan sudah tiba, rasanya ingin berbicara seperti
itu bukan setiap saat! Namun, apa daya liburan pekerja tidak seperti anak
sekolah, apalagi yang kuliahan. Namun, membayangkan liburan di waktu liburan
anak sekolah; terbayang harga tiket pesawat yang melambung tinggi, harga hotel
yang mulai berggerak naik. Tentunya, ngeselin bukan!
Bagi Penulis, liburan seorang
diri itu sangat menyenangkan, sama menyenangkan dengan sahabat. Namun, demi
kata menghemat, liburan sendiri pun pernah dilakukan. Hal yang paling seru, ketika liburan ke kota
lain menggunkan jasa transportasi umum. Bayangkan saja, sewa mobil beserta
supirnya pasti dikenakan biaya sekitar Rp500,000.00, belum lagi biaya parkir
dan pastinya terkadang kita juga memberi makan supir. Kalau liburan seorang
diri, berasa banget expense untuk
menyewa kendaraan.
Terus bagaimana mengurangi
biaya operasional untuk penyewaan mobil? Sedangkan, kita tidak tahu angkutan
kota (angkot) daerah yang kita kunjungi. Waduh, zaman sekarang lho; semua
informasi bisa didapat melalui internet. Meskipun kebenarannya 75 persen. Hal
itu berdasarkan pengalaman tahun 2014, sewaktu melakukan perjalanan seorang
diri selama 35 hari.
Informasi di internet kala itu
masih pelit dan tidak sepenuhnya terjamarkan dengan baik. Masih ada beberapa
informasi yang di skip dan bahkan salah. Namun, kata pepatah yang mengatakan
malu bertanya sesat di jalan adalah benar. Begitu Penulis berada di daerah
kunjungan baru, Penulis lebih banyak menanyakan arah untuk meyakinkan bawasanya
benar. Termasuk, urusan berapa biaya untuk angkot tersebut.
Meskipun ada yang memberitahu da
nada yang menjawab “Tidak tahu” Padahal jelas-jelas, mereka orang lokal. Eh, Penulis
kan juga masih orang lokal ya hahaha lupa deh! Namun, begitulah sudah
menjadi rahasia umum, penduduk lokal paling tidak ramah dengan pribumi. Namun,
kalau sama bule waduh keramah tamahannya sampai menjadi daya tarik wisatawan
manca Negara untuk berkunjung ke Indonesia.
Apa tidak takut naik
transportasi umum, misalnya di Bandung. Kan, terkenal banyak preman dan
pencopet. Bahkan, ada film preman pensiun. Untung saja, waktu itu belum ada sinetron
tentang itu ya. Kalau tidak, bisa buat parno hahaha. Sebenarnya mudah saja
mengantisipasi. Bawa ponsel atau masukan ponsel ke dalam tas dan jangan
sering-sering buka tutup tas. Pilih tas yang aman dari para pencopet. Jangan
sering-sering buka dompet. Aku malah menaruh uang kecil untuk transportasi di
dalam tas, jadi tinggal ambil duit tanpa harus membuka dompet; ketika berada di
dalam angkutan kota. Ada baiknya, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
bukan?
Hal paling penting, jangan
menggunakan perhiasaan yang berlebihan ketika liburan menggunakan angkot.
Minimalis, ada baiknya. Bahkan, Penulis masih ingat jelas, waktu penulis
berhenti dan berjalan kaki menuju bossca. Mereka bilang, koq aku berani pergi
sendirian. Mereka aja yang orang lokal saja, tidak berani pergi sendiri. Namun,
kalau tidak dari sekarang; kapan lagi Penulis berkesempatan menikmati
pemandangan indah bukan?
Bahkan menggunakan transportasi
umum dan biayanya itu sangat murah. Jauh dari yang namanya sewa mobil. Tidak
hanya itu saja, Penulis juga menggunakan angkutan kota ke Tangkuban Perahu.
Meskipun hanya sampai gerbang dan tak sanggup jalan menuju kawah tangkuban
perahu. Penulis menggunakan jasa ojek, kala itu mereka membrandol harga kisaran
Rp100,000 untuk PP. Ada plus dan minusnya, namun kisah perjalanan tahun 2014
lalu akan dituang ke dalam blog kisah perjalanan jejak cantik di blog
jejakcantik.com ya.
Jadi, pada dasarnya jangan
takut menggunakan angkutan kota ketika liburan ke luar kota. Bahkan baru-baru
ini, Penulis liburan ke Puncak dan menggunakan angkutan kota kemana-mana lho,
mulai dari angkot hingga ojek. Selain menghemat, kita juga membantu
perekonomian yang ada di daerah tersebut secara tidak langsung.
Bayangkan saja, jika semua
orang dikit-dikit sewa mobil. Bagaimana mereka yang notabennya supir angkot
maupun tukang ojek bisa survive? Yang penting, tanya dulu harga sebelum
memutuskan naik. Jangan takut untuk bertanya kepada pak atau abang supir,
maupun penduduk setempat. Secara tidak langsung, kita belajar ramah pada orang
lain. Bukankah menyenangkan liburan murah menggunakan transportasi umum, sebab
ada banyak cerita di balik setiap perjalanan. Kalau menurut kamu, apakah kamu
berani naik angkutan kota ke daerah wisata yang belum pernah dikunjungi? Apa
saran dan tips yang biasanya kamu lakukan? Penulis penasaran dengan versi
dirimu, boleh dong share di komen dibawah ini! Siapa tahu, Penulis juga
mengikuti jejak kamu, ketika liburan ke daerah baru.
Salam
dan Tetaplah Hidup
Note: Please visit my blog to storycitra.com | Jejakcantik.com | kitabahagia.com
Chitchat.my.id | Asiabutterflytraveler.com
Kehidupan ini tidaklah semudah membayangkan, tidak semudah meluangkan dalam kata. Mari berkunjung dan menikmati tiap hempasan nafas kehidupan untuk mencari makna kehidupan bersama.....
Chitchat.my.id | Asiabutterflytraveler.com
Kehidupan ini tidaklah semudah membayangkan, tidak semudah meluangkan dalam kata. Mari berkunjung dan menikmati tiap hempasan nafas kehidupan untuk mencari makna kehidupan bersama.....
Pada
Januari 19, 2020
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
Petunjuk Hidup membutuhkan komen berupa kritik dan saran agar lebih baik lagi dalam menjalani hidup. Ingat! Komentar di moderasi jadi tidak boleh spammy ya, rumahku indah dan rumahmu juga indah bukan? mongo dan terima kasih, dank jewel, danke, thanks, mercy