PetunjukHidup.com-Setiap manusia menentukan jalan kehidupannya. Dimana,
terkadang sebagai manusia biasa, kita selalu menganggap bawasanya, rumput
tetangga lebih hijau dibanding rumput kita sendiri. Sehingga, kita merasa
kehidupan mereka lebih menyenangkan dibanding kehidupan milik kita sendiri.
Baca: Mengajarkan anak mengenai uang
Belakangan ini, Penulis “demen”
jalan kemana aja ketika ada rejeki lebih. Baik itu sekedar menelusuri kota
tercinta tempat Penulis tinggal sementara waktu. Bahkan, keluyuran hingga ke
negeri tetangga. Rupanya, jejak cantik pertualangan Penulis ini membuat
beberapa teman bertanya kepada Penulis, “Bagaimana bisa menjadi seperti Penulis
yang bisa jalan-jalan GRATIS.” Padahal tidak semua perjalanan Penulis ini
gratisan lho.
Padahal Penulis jalan-jalan itu
pakai uang pribadi bukan endorse. Namun, teman Penulis berpikir bawasanya
Penulis pergi gratisan. Rasanya itu SAKIT banget hahaha. Penulis bersusah payah
mengumpulkan uang untuk jalan-jalan. Eh, dapat komentar negative. Rasanya itu,
pengen jitak pakai palu, oops. By the way, bicara tentang Travel Blogger,
Penulis akui, terkadang mereka mendapatkan kesempatan jalan-jalan gratis.
Penulis tidak bisa memungkiri hal tersebut. Namun, bukan berarti hal itu
beneran GRATIS seratus persen.
Travel Blogger yang sudah
diundang kesana-kemari itu, mereka berjuang dari awal untuk bisa mendapatkan
status sebagai “TRAVEL BLOGGER,” bukan hanya serta merta buat blog terus
menjadikannya TRAVEL BLOGGER. Coba, kita bayangkan saja, ketika kita mencoba
membranding diri kita sendiri sebagai TRAVEL BLOGGER, tetapi kita tidak
memiliki tulisan kisah perjalanan kita. Apakah kita pantas disebut TRAVEL
BLOGGER.
Mereka yang sudah memiliki nama
sebagai Travel Blogger bukan didapat dengan cara mudah lho. Penulis kasih tau
ya, apa yang bisa menjadikan mereka atau mereka berusaha membranding diri
mereka sendiri sebagai Travel Blogger. Let’s check this out ya.
Traveling is My Life
Sebagai seorang yang demen
traveling tentu saja, mereka akan senang berjalan-jalan. Baik itu mereka harus
mengeluarkan biaya pribadi. Sama dengan halnya orang yang ingin mendapatkan
ikan, jika pancingannya kecil tentu saja dia hanya akan mendapatkan ikan kecil.
Namun, jika pancingan dan kailnya untuk ikan besar maka dia akan mendapatkan
ikan besar. Begitu juga untuk membranding diri sendiri sebagai Travel Blogger.
Selain mereka harus membuat
blog atau website dengan nice travel, mereka harus menyimpan dana untuk
traveling dan menuliskan kisah perjalanan mereka ke dalam personal blog mereka.
Sehingga mereka bisa menulis pengalaman usai melakukan perjalanan. Menjadi
seorang Travel Blogger pemula itu sangatlah tidak enak, tanyakan saja pada
teman kalian yang sudah terkenal.
Mereka harus menyusun konsep,
menggunakan perlengkapan seadanya untuk mengambil gambar supaya sempurna dan
menyenangkan untuk di posting di artikel mereka. Mereka harus mencatat hal-hal
yang menarik untuk mengambil angle tulisan yang berbeda. Karena, sudah berjamur
Travel Blogger yang sudah famous dan mereka harus berjuang dan bersaing dengan
mereka yang sudah memiliki nama.
Selain itu mereka juga harus
mengeluarkan uang untuk perjalanan, menentukan lokasi sesuai dengan dana dan
belum lagi hal-hal yang tidak terduga di lapangan. Jangan membayangkan menjadi
travel blogger itu enak lho. Sebab, yang mereka tulis adalah hal-hal yang indah
saja bukan hal dukanya. Dukanya mereka simpan sendiri.
Asyik Dapat Undangan, Gratis Jalan-jalan
Sebagai orang yang sudah membranding
dirinya sebagai Travel Blogger. Ketika kesempatan jalan gratis itu datang.
Mereka akan melakukannya dengan cara professional dan bukannya suka-suka mereka
saja lho. Kagak percaya? Kalian bolah DM or ngetwit para travel blogger yang
kalian anggap famous di Indonesia. Mereka pasti akan menjawab.
Undangan Gratis itu banyak
tanggung jawab dibalik “Jalan-Jalan Gratis.” Mereka harus mengikuti semua
kegiatan dari A-Z. Mereka harus mencatat hal-hal yang penting untuk dituliskan.
Mereka harus bekerja secara “professional” sebagai Travel Blogger. Jika tidak,
mereka tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk kedua kalinya. Nama
mereka yang mereka branding dari awal menjadi taruhan.
Jalan-jalan gratis itu bukan
seratus persen gratis tetapi mereka tukar dengan berbagi informasi kepada
readers mereka. Mereka harus memberikan yang terbaik dari skill yang ada
mereka. Mereka adalah penulis dan juga photography untuk setiap season
perjalanan gratis. Terkadang, mereka terkesan menikmati perjalanan tetapi
mereka menyimpan tugas yang berat untuk mengulas secara soft marketing agar
orang tertarik untuk holiday di lokasi tersebut.
Karena itu, mereka harus terus
berupaya menulis yang terbaik untuk mendapatkan performance yang bagus. Bukan
hanya sekedar copas (copy paste) tulisan mereka. Come on! Travel Blogger tidak
seperti itu. Mereka mementingkan original dari tulisan dan photo yang mereka
dapatkan dengan susah payah. Masih berpikiran ENAK, dapat GRATISAN.
Jujur, untuk perjalanan!
Penulis terkadang rela mengeluarkan uang pribadi untuk jalan-jalan dan
menikmati waktu liburan tanpa beban. Karena, tidak semuanya yang berbau
GRATISAN itu sesungguhnya GRATIS. Jangan pernah menganggap rumput tetangga itu
lebih indah dibanding rumput sendiri. Namun, berjuang untuk membranding diri
sendiri adalah yang terbaik untuk mendapatkan masa depan yang cemerlang. Mari,
berjuang bersama Penulis yang masih amateur dalam segala hal bidang.
Hidup tidak sekedar beranggapan
rumput tetangga lebih indah dibanding rumput sendiri. Namun, bagaimana kita
harus terus berupaya untuk menjadi lebih baik. Bagaimana menurut kalian? Yuk,
beri tanggapan di kolom komentar, sebab Penulis ingin tahu hal apa yang membuat
kalian ingin membranding diri sendiri sebagai seorang penulis atau blogger?
Note: Lokasi Photo di Vihara Patung Seribu, Kijang, Pulau Bintan, Indonesia. Fee ticket 5,000 IDR
Salam
dan Tetaplah Hidup
Note: Please visit my blog to storycitra, Betraveler, Jejak Cantik, kitabahagia, ngerumpi blog
Kehidupan ini tidaklah semudah membayangkan, tidak semudah meluangkan dalam kata. Mari berkunjung dan menikmati tiap hempasan nafas kehidupan untuk mencari makna kehidupan bersama.....
Kehidupan ini tidaklah semudah membayangkan, tidak semudah meluangkan dalam kata. Mari berkunjung dan menikmati tiap hempasan nafas kehidupan untuk mencari makna kehidupan bersama.....
Pada
September 12, 2018
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
Petunjuk Hidup membutuhkan komen berupa kritik dan saran agar lebih baik lagi dalam menjalani hidup. Ingat! Komentar di moderasi jadi tidak boleh spammy ya, rumahku indah dan rumahmu juga indah bukan? mongo dan terima kasih, dank jewel, danke, thanks, mercy